Sunday, September 30, 2012

KEBIJAKSANAAN MENGENDALI LAWAN ERA GLOBALISASI

David Ignatius, seorang kolumnis di Washington Post menulis gaya  Ahmadinejad ketika diwawancara oleh media Amerika Syarikat ketika menghadiri sidang PBB baru-baru ini dilihat sebagai bergaya "Bob-and-Weave". 

Boleh menonton wawancara tersebut diklip di bawah:-

 

Saya (Dina Y. Sulaeman) cuba mencari apakah maksud "Bob-and-Weave", ternyata berkaitan dengan tinju. Seorang petinju yang bergaya "Bob-and-Weave" akan bergerak dari sisi ke sisi, dari belakang ke depan, untuk menghindari pukulan lawannya dan membuat lawannya kehilangan keseimbangan. 

Benar, dengan gayanya itu Ahmadinejad berhasil membuat host sekelas Piers Morgan tampak seperti badut (Pak Lawak) karena ditertawakan oleh penonton; setidaknya, oleh saya (Dina Y. Sulaeman) yang memang berkali-kali tertawa saat menyaksikan rakaman wawancara Ahmadinejad di CNN tanggal 24 September lalu.

Sejak awal, Ahmadinejad sudah memperlihatkan ‘kelas’-nya, kerana apabila sahaja wawancara dimulai, Morgan terus mengajukan pertanyaan intimidatif (tekanan), “Banyak orang Amerika Syarikat melihat Anda sebagai musuh publik nombor 1. Bagaimana perasaan Anda atas hal ini?”


Ahmadinejad sama sekali tidak terintimidasi, bahkan terlihat menahan senyum. Dia menjawab tenang dengan diawali basmalah dan doa, “Bismillahirrahmaanirrahim. Allahumma… Selamat pagi. Saya menyampaikan salam kepada semua rakyat Amerika Syarikat yang mengagumkan dan seluruh mereka yang menyaksikan program Anda. Kalaupun Anda punya kebencian terhadap saya, jangan hasutkan kepada orang lain di Amerika Syarikat. Kami mencintai seluruh rakyat Amerika Syarikat dan rakyat Iran mendoakan kedamaian dan stabiliti bagi seluruh dunia.”

Selanjutnya, Morgan mengajukan pertanyaan yang tidak penting; tapi berhasil dijawab dengan kalimat yang bermakna dalam (penting) bagi seluruh manusia.

Morgan bertanya, “Anda datang untuk berpidato di PBB. Banyak yang menilai bahwa ini adalah pidato terpenting dalam hidup Anda. Apa pendapat Anda?”

Ahmadinejad menjawab, “Tidak, ini tidaklah pidato terpenting dalam hidup saya. Tapi saya berpendapat bahwa seluruh saat hidup manusia itu penting bagi manusia itu sendiri, karena waktu yang berlalu tidak akan dapat kembali. Semua saat dalam hidup manusia itu penting…”

Morgan lalu berusaha menjebak dengan pertanyaan, “Saat ini sedang terjadi gelombang protes di Timur Tengah atas isu video yang menghina Nabi Muhammad. Sebagai hasilnya, terjadi penyerangan terhadap kedutaan Amerika Syarikat, termasuk pembunuhan terhadap Duta Amerika Syarikat di Libya. Apa Anda mengutuk penyerangan yang menjadi penyebab pembunuhan ini?”

Dengan cerdas Ahmadinejad membalikkan sudut pandang terhadap topik ini, “Pertama, kami mengutuk segala bentuk aksi provokatif yang menyinggung pemikiran dan perasaan keagamaan rakyat  sebagaimana kami juga mengutuk segala bentuk ekstrimisme. Tentu saja, apa yang sudah terjadi adalah buruk; menghina Nabi Suci adalah sangat buruk. Ini tidak ada hubungannya dengan kebebasan berbicara. Ini adalah bukti dari penyelewengan kebebasan dan di banyak tempat dan ini termasuk sebagai jenayah; hal ini tidak seharusnya terjadi… Tapi kami juga berpendapat bahwa masalah ini harus diselesaikan dalam atmosfera kemanusiaan dan tidak sampai melenyapkan nyawa manusia…”

Morgan masih terus mengejar, “Para demonstran di Timur Tengah mengancam para staf kedutaan Amerika Syarikat, Mereka mengancam membunuh [staff kedutaan itu]. Apa Anda pikir seharusnya mereka menghentikan [perilaku] hal ini?”

Ahmadinejad menjawab, “Saya tidak boleh mengatur apa yang harus dilakukan rakyat dii negara lain. Tapi saya percaya bahwa ekstrimisme akan melahirkan ekstrimisme lainnya. Mungkin jika ahli politik Barat mengambil posisi yang tepat dalam menangani keadaan ini, saya pikir kondisi akan membaik. Kerana sebagian besar umat manusia tidaklah menginginkan ketegangan dan konflik.”
 
Morgan sempat terjebak oleh pertanyaan dan sikapnya sendiri ketika membahas Holocaust. Morgan berkata, “Apakah Anda percaya bahwa Holocaust terjadi? Banyak orang Yahudi yang menilai Anda sebagai orang yang menganggap  tragedi ini tidak pernah terjadi.”
Ahmadinejad malah menjawab dengan pertanyaan lagi, “Ada dua pertanyaan yang selama ini sudah saya ajukan terkait Holocaust tapi tidak ada yang memberikan jawaban kepada saya.  Pertama, mengapa di Eropah ada larangan untuk melakukan penelitian terhadap Holocaust, bahkan peneliti Holocaust dipenjarakan?”

Morgan memotong kalimat Ahmadinejad.  Ahmadinejad dan Morgan sempat beberapa detik bicara bersamaan, tapi Ahmadinejad kemudian memilih diam sampai Morgan selesai bicara. Morgan berkata, “Sudah sangat banyak penelitian terkait Holocaust. Ini adalah kejadian yang tidak perlu dipertanyakan lagi. Ada 6 juta Yahudi yang terbunuh dalam kejadian itu. Apa Anda meragukan fakta ini?”
Ahmadinejad  balik bertanya, “Apa Anda percaya pada kebebasan berpikir dan kebebasan ide?” Morgan menjawab, “Saya percaya pada data.”

Ahmadinejad mengejar, seolah kini dialah yang jadi host, “Apa Anda percaya pada kebebasan untuk meneliti?”

Morgan menjawab lagi dan mereka berdua saling bertabrakan bercakap. Ahmadinejad berusaha terus mengejar Morgan dengan pertanyaan soal kebebasan untuk melakukan penelitian, sementara Morgan berkali-kali bertanya, “Apa Anda percaya ada 6 juta Yahudi tewas akibat Holocaust?”

Morgan terus-terang berkata bahwa ia ingin jawaban “yes or no” . Tentu saja, bukan Ahmadinejad namanya kalau ia terpancing dan menjawab sesuai keinginan Morgan. 

Terakhir, Ahmadinejad dengan senyum dikulum malah menasehati Morgan, bahwa etika menjadi host hendaklah menunggu sampai  orang yang diwawancarai selesai menjawab, bukannya terus-menerus menyelit demi mendapatkan jawaban yes or no. Morgan terlihat malu dan meminta maaf atas ‘impertinence’ [kekurang ajaran] yang dilakukannya dan mempersilakan Ahmadinejad menjawab sesuai keinginan. Sebelum menjawab panjang lebar, Ahmadinejad melanjutkan nasihatnya sambil terus tersenyum, “Tapi Anda tidak bisa memaksa saya menjawab dengan jawaban yang Anda anggap sebagai jawaban yang tepat”

Soalan homoseksual, lagi-lagi Morgan kena batunya. Awalnya Morgan menyindir, “Anda bicara soal kebebasan. Tapi di Iran homoseksual dilarang, anak gadis dilarang main ski. Kebebasan macam apa ini?”

Ahmadinejad menjawab, “Anda mencampuradukkan beberapa hal sekaligus. Anak gadis dilarang main ski di Iran? Siapa yang memberitahu itu pada Anda? Inilah pertama kali saya mendengarnya, itu pun dari Anda.” (Ahmadinejad tertawa di akhir kalimatnya)

Ketika dikejar soalan homoseksual (Morgan menanyakan, ‘Anda percaya bahwa ada manusia yang dilahir sebagai homoseks?’), Ahmadinejad menjawab, “Masalah di dunia ini jauh lebih besar daripada masalah apakah seorang gadis boleh main ski atau tidak…[lalu bercerita tentang kemiskinan di Amerika Syarikat, penjajahan, dll]

Morgan terus mengejar, Ahmadinejad tak jua terpancing, dan akhirnya host CNN itu  bertanya, “Kalau anak Anda ternyata homoseks apa yang akan Anda lakukan?”

Tanpa terpancing emosi, Ahmadinejad bicara soal perlunya pendidikan yang tepat dan sistem politik yang harus direformasi [demi mengatasi masalah homoseksual]. Beliau menegaskan “Meskipun Anda atau kelompok Anda menganggap perilaku buruk itu sebagai sesuatu yang baik, Anda tidak boleh memaksa negara-negara lain atau kelompok lain untuk memberikan pengakuan yang sama. “

Terakhir, Morgan bertanya, “Berapa kali dalam hidup Anda, Anda jatuh cinta?”

Ahmadinejad menjawab sambil tertawa, “Saya mencintai semua manusia. Tentu saja yang paling saya cintai adalah keluarga saya.”

Morgan yang sepanjang wawancara terlihat tegang, kali ini tertawa lebar dan menyebut jawaban Ahmadinejad sebagai ‘best answer’.

Tak heran bila David Ignatius juga menyebut Ahmadinejad sebagai sosok yang punya kepercayaan diri tanpa henti (unrelenting self-confidence) dan menurutnya, inilah penyebab Ahmadinejad selama ini mampu bertahan di tengah kerencaman politik dalam dan luar.

Sumber asal artikel Dina Y. Sulaeman 
*Pakar Hubungan Internasional Universiti Padjadjaran, Research Associate Global Future Institute

Ulasan David Ignatius, Kolumnis Washington Post

No comments: