Tuesday, November 25, 2008

LABBAI KALLAH HUM MALABBAIK


Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Mengasihani.

Semoga jamaah Haji Malaysia yang telah, sedang dan akan pergi Makkah dan Madinah menjadikan dialog di bawah sebagai pegangan dalam mengerjakan haji musim ini. Sementara diriku bertekad untuk berusaha sekeras mungkin memperdalamkan Ilmu Islam dan semoga diberi kesempatan sekali lagi oleh Allah swt untuk mengerjakan haji seperti yang digambarkan oleh cicit Junjungan Besar Rasulullah saw, kerana ia terlalu amat jauh dari apa yang telah dikerjakan sebelum ini. Ampunkan dosaku ya Rabb........... aku tidak berjumpa dailog dibawah sebelum ini. Ameen.

Dialog ini terjadi antara cicit Rasulullah saw, Ali Zainal Abidin ra. dengan Asy-Syibli. Asy-Syibli adalah seorang ulama sufi besar dan terkenal hingga sekarang, khususnya di kalangan para sufi. cicit Rasulullah sawAli Zainal Abidin ra. adalah putera Husein cucu Rasulullah saw. Dialog ini di terjemahkan dari kitab Al-Mustadrak. Berikut ini dialognya:

Saat pulang ke Madinah usai menunaikan ibadah haji, Asy-Syibli datang kepada gurunya Ali Zainal Abidin (ra) untuk menyampaikan pengalamannya selama menunaikan ibadah haji. Dalam pertemuan itu terjadilah dialog antara seorang guru dengan muridnya.

Ali Zainal Abidin (sa): Wahai Syibli, Anda sudah menunaikan ibadah haji?

Asy-Syibli: Ya, sudah yabna Rasulillah (wahai putra Rasulillah)

Ali Zainal Abidin (sa): Apakah Anda sudah berhenti miqat, kemudian menanggalkan semua pakaian terjahit yang dilarang bagi orang yang menunaikan ibadah haji, kemudian Anda mandi sunnah untuk memakai baju ihram?

Asy-Syibli: Ya, semua sudah saya lakukan.

Ali Zainal Abidin (sa): Apakah ketika berhenti di miqat Anda menguatkan niat, dan menanggalkan semua pakaian maksiat kemudian menggantinya dengan pakaian ketaatan?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Pada saat Anda menanggalkan pakaian yang terlarang itu apakah Anda sudah menghilangkan perasaan riya’, munafik, dan semua subhat (yang diragukan hukumnya).

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika Anda mandi sunnah dan membersihkan diri sebelum memakai pakaian ihram, apakah Anda juga berniat membersihkan diri dari segala macam noda-noda dosa?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Jika demikian, Anda belum berhenti miqat, belum menanggalkan pakaian yang terjahit, dan belum mandi membersihkan diri.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika Anda mandi, berihram dan mengucapkan niat untuk memasuki ibadah haji, apakah Anda sudah menguatkan niat dan tekad hendak membersihkan diri dan mensucikannya dengan pancaran cahaya taubat dengan niat yang tulus karena Allah swt?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Apakah pada saat memakai baju ihram Anda berniat untuk menjauhkan diri dari segala yang diharamkan oleh Allah Azza wa Jalla.

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (ra): Apakah ketika berada dalam ibadah haji yang terikat dengan ketentuan-ketentuan haji, Anda telah melepaskan diri dari segala ikatan duniawi dan hanya mengikatkan diri dengan Allah swt?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Kalau begitu, Anda belum membersihkan diri, belum berihram, dan belum mengikat diri Anda dalam menunaikan ibadah haji.

Ali Zainal Abidin (sa): Bukankah Anda telah memasuki miqat, shalat ihram dua rakaat, kemudian mengucapkan talbiyah?

Asy-Syibli: Ya, semua itu sudah saya lakukan.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika memasuki miqat apakah Anda berniat akan melakukan ziarah untuk mencari ridha Allah swt?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Pada saat melaksanakan shalat ihram dua rakaat, apakah Anda berniat untuk mendekatkan diri kepada Allah swt dengan tekad akan memperbanyak shalat sunnah yang sangat tinggi nilainya?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Jika demikian, Anda belum memasuki miqat, belum mengucapkan talbiyah, dan belum menunaikan shalat ihram dua rakaat.

Ali Zainal Abidin (sa): Apakah Anda telah memasuki Masjidil Haram, memandang Ka’bah dan melakukan shalat disana?

Asy-Syibli: Ya, semua sudah saya lakukan.

Ali Zainal Abidin (sa): Pada saat memasuki Masjidil Haram, apakah Anda bertekad untuk mengharamkan diri Anda dari mengunjing orang-orang Islam?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika sampai di kota Mekkah, apakah Anda menguatkan keyakinan bahwa hanya Allah-lah tujuan hidup?

Asy-Syibli: Tidak

Ali Zainal Abidin (sa): Jika demikian, Anda belum memasuki Masjidil Haram, belum memandang Ka’bah, dan belum melakukan shalat di dekat Ka’bah.

Ali Zainal Abidin (sa): Apakah Anda sudah melakukan thawaf, dan sudah menyentuh sudut-sudut Ka’bah?

Asy-Syibli: Ya, saya sudah melakukan thawaf.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika thawaf, apakah Anda berniat untuk lari menuju ridha Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Jika demikian, Anda belum melakukan thawaf, dan belum menyentuh sudut-sudut Ka’bah.

Ali Zainal Abidin (sa): Apakah Anda sudah berjabatan tangan dengan hajar Aswad, dan melakukan shalat sunnah di dekat Maqam Ibrahim?

Asy-Syibli: Ya, saya sudah melakukannya.

Ali Zainal Abidin (sa): Mendengar jawaban Asy-Syibli, Ali Zainal Abidin (ra) menangis dan memandangnya seraya berkata:
“Ya sungguh benar, barangsiapa yang berjabatan tangan dengan Hajar Aswad, ia telah berjabatan tangan dengan Allah. Karena itu, ingatlah baik-baik wahai manusia, janganlah sekali-kali kalian berbuat sesuatu yang menghinakan martabatmu, jangan menjatuhkan kehormatanmu dengan perbuatan durhaka dan maksiat kepada Allah Azza wa Jalla, jangan melakukan apa saja yang diharamkan oleh Allah swt sebagaimana yang dilakukan orang-orang yang bergelimang dosa.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika berdiri di Maqam Ibrahim, apakah Anda menguatkan tekad untuk berdiri di jalan kebenaran dan ketaatan kepada Allah swt, dan bertekad untuk meninggalkan semua maksiat?

Asy-Syibli: Tidak, saat itu tekad tersebut belum ku sebutkan dalam niatku.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika melakukan shalat dua rakaat di dekat Maqam Ibrahim, apakah Anda berniat untuk mengikuti jejak Nabi Ibrahim (sa), dalam shalat ibadahnya, dan kegigihannya dalam menentang bisikansetan.

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Kalau begitu, Anda belum berjabatan tangan dengan Hajar Aswad, belum berdiri di Maqam Ibrahim, dan belum melakukan shalat di dekat Maqam Ibrahim.

Ali Zainal Abidin (sa): Apakah Anda sudah memperhatikan sumur air Zamzam dan minum airnya?

Asy-Syibli: Ya, saya sudah melakukannya.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika memperhatikan sumur itu, apakah Anda mencurahkan semua perhatian untuk mematuhi semua perintah Allah. Dan apakah saat itu Anda berniat untuk memejamkan mata dari segala kemaksiatan.

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Jika demikian, Anda belum memperhatikan sumur air Zamzam dan belum minum air Zamzam.

Ali Zainal Abidin (sa): Apakah Anda melakukan sa’i antara Shafa dan Marwa?

Asy-Syibli: Ya, saya sudah melakukannya.

Ali Zainal Abidin (sa): Apakah saat itu Anda mencurahkan semua harapan untuk memperoleh rahmat Allah, dan bergetar tubuhmu karena takut akan siksaan-Nya?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Kalau begitu, Anda belum melakukan sa’i antara Shafa dan Marwa.

Ali Zainal Abidin (sa): Apakah Anda sudah pergi ke Mina?

Asy-Syibli: Ya, tentu sudah.

Ali Zainal Abidin (sa): Apakah saat itu Anda telah sunggu-sungguh bertekad agar semua manusia aman dari gangguan lidah, hati dan tangan Anda sendiri?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Kalau begitu, Anda belum pergi ke Mina.

Ali Zainal Abidin (sa): Apakah Anda sudah wuquf di padang Arafah? Sudahkah Anda mendaki Jabal Rahmah? Apakah Anda sudah mengunjungi lembah Namirah dan berdoa di di bukit-bukit Shakharat?

Asy-Syibli: Ya, semuanya sudah saya lakukan.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika berada di Padang Arafah, apakah Anda benar-benar menghayati makrifat akan keagungan Allah? Dan apakah Anda menyadari hakekat ilmu yang dapat mengantarkan diri Anda kepada-Nya? Apakah saat itu Anda menyadari dengan sesungguhnya bahwa Allah Maha Mengetahui segala perbuatan, perasaan dan suara nurani?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika mendaki Jabal Rahmah, apakah Anda tulus ikhlas mengharapkan rahmat Allah untuk setiap mukmin, dan mengharapkan bimbingan untuk setiap muslim?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika berada di lembah Namirah apakah Anda punya tekad untuk tidak menyuruh orang lain berbuat baik sebelum terlebih dahulu Anda menyuruh diri Anda berbuat baik? Apakah Anda bertekad tidak melarang orang lain berbuat maksiat sebelum Anda mencegah diri Anda dari perbuatan tersebut?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika Anda berada di bukit-bukit itu, apakah Anda benar-benar menyadari bahwa tempat itu merupakan saksi atas segala kepatuhan kepada Allah swt. Dan Tahukah Anda bahwa bukit-bukit itu bersama para malaikat mencatatnya atas perintah Allah Penguasa tujuh langit dan bumi?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Kalau begitu Anda belum berwuquf di Arafah, belum mendaki Jabal Rahmah, belum mengunjungi lembah Namirah dan belum berdoa di tempat-tempat itu.

Ali Zainal Abidin (sa): Apakah Anda melewati dua bukit Al-Alamain dan menunaikan shalat dua rakaat sebelumnya? Apakah setelah itu Anda melanjutkan perjalanan menuju Muzdalifah, mengambil batu di sana, kemudian berjalan melewati Masy’aril Haram?

Asy-Syibli: Ya, semuanya sudah saya lakukan.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika Anda melakukan shalat dua rakaat, apakah Anda meniatkan shalat itu sebagai shalat Syukur, shalat untuk menyampaikan rasa terima kasih pada malam tanggal 10 Dzulhijjah, dengan harapan agar tersingkir dari semua kesulitan dan mendapat kemudahan?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika melewati dua bukit itu dengan meluruskan pandangan, tidak menoleh ke kanan dan ke kiri, apakah Anda benar-benar bertekad tidak akan berpaling pada agama lain, tetap teguh dalam agama Islam, agama yang hak yang diridhai oleh Allah swt? Benarkah Anda memperkuat tekad untuk tidak bergeser sedikitpun, baik dalam hati, ucapan, gerakan maupun perbuatan?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika berada di Muzdalifah dan mengambil batu di sana, apakah Anda benar-benar bertekah untuk melempar jauh-jauh segala perbuatan maksiat dari diri Anda, dan berniat untuk mengejar ilmu dan amal yang diridhai oleh Allah swt?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Pada saat Anda melewati Masy’aril Haram, apakah Anda bertekad untuk menjadikan diri Anda sebagai keteladan kesucian agama Islam seperti orang-orang yang bertakwa kepada Allah swt?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Kalau begitu, Anda belum melewati Al-Alamain, belum melakukan shalat dua rakaat, belum berjalan menuju Muzdalifah, belum mengambil batu di tempat itu, dan belum melewati Masy’aril Haram.

Ali Zainal Abidin (sa): Wahai Syibli, apakah Anda telah sampai di Mina, telah melempar Jumrah, telah mencukur rambut, telah menyembelih binatang kurban, telah menunaikan shalat di masjid Khaif; kemudian kembali ke Mekkah dan melakukan thawaf ifadhah?

Asy-Syibli: Ya, saya sudah melakukannya.

Ali Zainal Abidin (ra): Setelah tiba di Mina, apakah Anda menyadari bahwa Anda telah sampai pada tujuan, dan bahwa Allah telah memenuhi semua hajat Anda?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Pada saat melempar Jumrah, apakah Anda bertekad untuk melempar musuh Anda yang sebenarnya yaitu iblis dan memeranginya dengan cara menyempurnakan ibadah haji yang mulia itu?

Asy-Syibli: Tidak

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika Anda mencukur rambut, apakah Anda bertekad untuk mencukur semua kehinaan diri Anda sehingga diri Anda menjadi suci seperti baru lahir perut ibu Anda?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika melakukan shalat di masjid Khaif, apakah Anda benar-benar bertekad untuk tidak merasa takut kepada siapaun kecuali kepada Allah swt dan dosa-dosa yang telah Anda lakukan.

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika Anda menyembelih binatang kurban, apakah Anda bertekad untuk memotong belenggu kerakusan diri Anda dan menghayati kehidupan yang suci dari segala noda dan dosa? Dan apakah Anda juga bertekad untuk mengikuti jejak nabi Ibrahim (sa) yang rela melaksanakan perintah Allah sekalipun harus memotong leher puteranya yang dicintai?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Ketika Anda kembali ke Mekkah untuk melakukan thawaf ifadhah, apakah Anda berniat untuk tidak mengharapkan pemberian dari siapapun kecuali dari karunia Allah, tetap patuh kepada-Nya, mencintai-Nya, melaksanakan perintah-Nya dan selalu mendekatkan diri kepada-Nya?

Asy-Syibli: Tidak.

Ali Zainal Abidin (sa): Jika demikian, Anda belum mencapai Mina, belum melempar Jumrah, belum mencukur rambut, belum menyembelih kurban, belum melaksanakan manasik, belum melaksanakan shalat di masjid Khaif, belum melakukan thawaf ifadhah, dan belum mendekatkan diri kepada Allah swt. Karena itu, kembalilah ke Mekkah, sebab Anda sesungguhnya belum menunaikan ibadah haji.

Mendengar penjelasan Ali Zainal Abidin (sa), Asy-Syibli menangis dan menyesali kekurangannya yang telah dilakukan dalam ibadah haji. Sejak itu ia berusaha keras memperdalam ilmu Islam agar pada tahun berikutnya ia dapat menunaikan ibadah haji secara sempurna. (Al-Mustadrak 10: 166)

Di ambil dari laman Syamsul Rifaei melalui laman Abu Bakar Mohd Rashid (Penarikbeca) - Terima Kasih Yang Tidak Terhingga.

Saturday, November 22, 2008

CERITA BABI DI KEDAH


Dengan Allah Yang Maha Pemurah dan Mengasihani

Tup-tup.... timbul cerita babi di Kedah.

Sebermula cerita, pada tahun 2007 Kedah Gemilang yang di perintah oleh BN telah meluluskan pembinaan Ladang Babi Moden yang tempatnya di Bukit Selambau. Tiba-tiba tahun 2008 Kedah Sejahtera mengambil alih pemerintahan pemerintahan oleh Pakatan Rakyat yang diterajui oleh PAS, PKR dan DAP.

Adapun pada tahun 2008, pihak Jabatan Haiwan (Verterinar) Kedah telah berjumpa dengan EXCO Pertanian Kedah Sejahtera, Ir. Hj Phahrolrazi Zawawi untuk bertanya apakah gerangan keputusan yang telah diluluskan oleh Kerajaan Kedah Gemilang dulu nak diteruskan ataupun tidak?

Sebelum EXCO Pertanian Kedah Sejahtera memberi keputusan, dia telah meminta pihak Jabatan Haiwan (Verterinar) menceritakan rasional pembukaan Ladang Babi Moden di Bukit Selambau.

Mereka menerangkan dari segala sudut teknikal, dan keperluan memastikan pencemaran najis babi di kawasan ternakan yang berselarak di Kedah dapat di hentikan dengan pembinaan Ladang Babi Moden ini.

Jadi kami nak tunggu keputusan je.... nak teruskan yang kerajaan Kedah Gemilang dulu luluskan atau pun tidak.

Exco baru kata nanti sat, ini isu sensitif saya kena tanya MB dulu...

Ringkas cerita, EXCO pi tanya MB.

MB kata, "Stop!!!, Jangan teruskan."

Tutup fail.

Tiba-tiba, seperti yang selalu Allahyarham Ustaz Fadzil Nor, dok cerita dalam ceramahnya dahulu, "Kawax ligan kawax" (terjemahan pencuri kejar pencuri)

Dato Bashah, dalam disidang Dewan pada 18 hingga 20 November 2008 yang lalu telah mengemukakan soalan dalam Sidang DUN. Lebih kurang bunyi soalannya, "Adakah kerajaan Pakatan Rakyat bercadang untuk membuka Ladang Babi Moden...."

Yang aku kata, kawax ligan kawax.... kerana dia yang rancang, dia yang lulus tiba-tiba dia yang tanya kerajaan baru ni ada rancangan nak buka Ladang Babi Moden. Sebenarnya soalan perangkap.... teruskan pun masalah..... tak teruskan pun masalah.

Maka jawaban untuk mengelak ianya dieksploits kepada orang bukan Islam, maka di sebut ianya telah diluluskan oleh kerajaan dulu, dan akan diteruskan jika tidak mendapat bantahan.

Alhamdulillah, keluar dalam TV3, lepas tu pakat demontrasi riuh rendah tak mau ladang babi moden, Melayu tak suka, India tak suka, orang Cina pun tak suka..... maka lagi mudah buat keputusan. Tak akan teruskan pembinaan Ladang Babi Moden..... tutup fail sekali lagi.

Aku sendiri dari segi membuka Ladang Babi Moden yang dapat mengelakkan pencemaran alam sekitar setakat keperluan rakyat bukan Islam di Kedah agak tiada masalah, daripada terus menbiarkan ianya dipelihara berkeliaran masuk tak kira kampung orang Siam, Cina, India dan Melayu. Kemudian yang ada kandang pula najisnya dibiar meleleh masuk dalam sungai.

Tak payah bincang panjanglah lagi, pasai hujah nak buka atau tidak Ladang Babi Moden tu, di Kedah kerana orang yang makan babi pun tak setuju bela babi,

"Beli daging lagi senang dari nak bela sendiri, di Melaka banyak" kata Ah Tong.

Tuesday, November 18, 2008

APA MOTIF SEBENAR TV3???


Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Mengasihani.

"Hai orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi rakan kepercayaanmu orang-orang yang diluar kalanganmu (kerana) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami). jika kamu memahaminya."
Ali-Imran 118

Jam 10.00 malam turun dari surau selepas mesyuarat khas PAS cawangan untuk persiapan ceramah Ust Nor Azli Musa, DPP Perak dan YB Nasir Zakaria, MP Padang Terap di kampung aku(Kg Baru, Tambak Bunga), aku bergegas kerumah mak dengan motor untuk ambil isteri yang aku hantar ketika nak pergi solat Maghrib di surau.

Isteri ku terus membonceng di belakang motor, sampai dirumah dia terus cerita mengenai TV3 siarkan sedutan kertas soalan Taklimat Pengurusan dan Pentabiran Kerajaan Negeri Kedah yang diadakan pada Jumaat 14 Nov 2008. Menyebut bahawa kertas tersebut di berikan kepada mereka (TV3) oleh seorang YB.

Ngungam..... ngungam... dia dok cerita..... apa yang TV3 siar.... aku masuk dalam bilik bacaan terus cari kertas soalan yang diserahkan oleh Ust Fakhruzzaman Hj Jamil, (Ust Man) Setiausaha Penerangan PAS Kedah ketika taklimat berlangsung kerana aku ialah AJK Badan Perhubungan PAS Negeri Kedah. Ada ....lega, kertas tu terhad pesan Ust Man.

Aku cuba nak buka internet untuk tengok kembali siaran TV3, tapi bila tengok jam sudah jam 11.13 malam, tak jadi nak layarinya kerana masa nak masuk bengkel kuih dah dekat.

Pergi ambil wudhuk, solat hajat 2 rakaat, terus pecut motor pergi ke bengkel kuih dekat rumah mak aku. Sambil otak dok berligar pasai apa TV3 siar soalan-soalan tu dan siapa yang bagi.

Otak tetap berligar masa adun tepung.... terus berligar lagi masa canai adunan.... terus berligar lagi masa bahagi dough.... terus berligar masa potong pastri........ sedar-sedar pukul 2.30 pagi. Kerja peringkat pertama selesai.... pembantu-pembantu pula lah yang akan sambung.

Cuci semua peralatan..... susun pastri untuk di sambung tugas oleh pembantu-pembantu. Start motor.... sampai rumah mandi, mengadap Tuhan sekejap. Buka internet cari berita TV3, tentang berita yang dicerita oleh isteri aku..... tak jumpa..... sebab tengok cara lompat-lompat.

Otak masih berfikir apa motif TV3 siarkan soalan tersebut, yang kononnya akan ada sambungan lagi esok. Program taklimat yang dibuat adalah program tertutup, hantu kejadah mana yang masuk. Program tu pula adalah program yang disusun oleh PAS Kedah dan memang minta supaya setiap kawasan memberi soalan, cadangan dan komentar terhadap pentadbiran kerajaan Negeri Kedah yang diperintah oleh Pakatan Rakyat secara bertulis agar ada pertanggung jawaban. Tanyalah apa nak tanya... cadanglah apa nak cadang.... komenlah apa nak komen... pemimpin nak tengok dan selepas itu akan ambil mana yang baik dan perjelaskan mana yang mungkin salah persepsi. Benda biasa....

Budaya ingat mengingat, tegur menegur, muhasabah adalah budaya dalam PAS yang disemai sejak dahulu lagi...... biasa sahaja. Kadang-kadang pedas... kadang manis.... kadang masin... kadang-kadang masam.

Otak aku masih berligar apa motif kononnya YB yang bagi soalan tu pada TV3? Dan apakah motif TV3 siarkan?

Apakah ianya bermotif untuk menakutkan pemimpin dan ahli PAS meneruskan budaya sihat bermuhasabah antara satu sama lain. Kerana kalau buat lagi program macam hari Jumaat itu maka akan keluar lagi dalam TV3, RTM, NTV7, TV8, ASTRO dsb yang akan menyebabkan konon PAS malu?

Aku rasa, jika orang yang memberikan kepada TV3 atau TV3 curi merasakan itu adalah salah satu strategi untuk tidak lagi membenarkan PAS menyuburkan budaya muhasabah adalah silap, kerana kami berpegang kepada fahaman 'Agama itu Nasihat'.

Kami memilih perjuangan menegakkanIslam melalui PAS ialah kerana demi menyempurnakan ketaqwaan kepada Allah dan kebaktian kepada sesama manusia, tidak lebih dan kurang dari itu.... dan kami merasakan inilah minda kelas pertama. Setiap ahli PAS akan terus peka dalam setiap denyut nadi perjuangan agar terus berada diatas landasan siratalmustaqim dan rakyat terus terbela samada ketika BN atau Pakatan Rakyat memerintah, kami tetap setia dengan Islam dan golongan tertindas.

Kami tidak akan menjadi seperti ahli UMNO, ketika kenderaan tayar kempis, masing-masing mengatakan, tak apa tayar je yang kempis. Ketika kenderaan sudah melelong kesana sini, mereka mengata tidak apa, baru melelong, ketika kenderaan menuju gaung, mereka mengatakan tak apa drebar cekap, akhirnya apa yang berlaku UMNO punah ranah terjun gaung, dan sudah tidak mampu untuk diselamatkan lagi.

Aku secara individu sebaik sahaja selesai menulis artikel ini akan mengadakan solat hajat khusus memohon agar individu-individu yang cuba melakukan ganggu gugat kepada perjuangan menegakkan Islam yang syumul dibumi Allah ini akan diberi balasan yang setimpal oleh Allah swt sejak didunia ini lagi.

Maaf aku serius...... 4.24 pagi.

Khusus untuk pemuda dan pemudi ku teruskan budaya muhasabah antara sesama kita, kerana budaya ini adalah budaya yang telah menguatkan kita dan mengukuhkan ukhwah kita. Saidina Umar r.a pernah memberi hadiah kepada sahabat yang memberi nasihat kepadanya. Tanpa kita kekalkan budaya ini tunggulah saat kehancuran seperti yang berlaku kepada umat terdahulu, dan yang paling dekat ialah UMNO.

Dan kepada rakyat Kedah ingin kami beritahu, inilah kami ahli dan pemimpin PAS tetap akan memastikan kerajaan Pakatan Rakyat Negeri Kedah terus berada dilandasan yang betul untuk membela kepentingan rakyat dan tidak akan teragak-agak menegur sesiapa sahaja yang dirasa sudah sampai masanya wajar ditegur.

Kalau motif TV3 nak melemahkan kerajaan Pakatan Rakyat Negeri Kedah, rasanya dia silap banyak kerana dengan tersiarnya soalan dan muhasabah tersebut menunjukkan bahawa PAS lebih terkehadapan jauh dari UMNO dalam menjaga ketulusan dan ketelusan pemerintahan.

Cukup... dulu... masih belum jumpa apa motif yang sebenarnya??? Aku akan cuba tanya Sdr Zulkifli Yahaya.


Saturday, November 15, 2008

Dahulu Hairan, Sekarang Tidak Lagi

Allah, Tuhan Yang Menguasai Langit dan Bumi.

Pemuda dan Pemudiku

Dahulu aku hairan.... mengapa Haman sanggup menjadi Menteri kepada Firaun yang mengaku dirinya Tuhan.

Sekarang tidak lagi..... kerana aku memahami itulah manusia.

Dahulu aku hairan.... mengapa Qarun yang diberi kekayaan oleh Allah sanggup mendurhakai Tuhan sehingga akhirnya ditelan bumi diri dan hartanya.

Sekarang tidak lagi..... kerana aku memahami itulah manusia.

Dahulu aku hairan.... mengapa Qabil membunuh saudaranya Habil kerana merebut seorang wanita yang disukainya walaupun ditegah Tuhan.

Sekarang tidak lagi..... kerana aku memahami itulah manusia.

Dahulu aku hairan.... mengapa negara Soviet Union mempunyai seorang mufti walaupun fahaman negara tersebut adalah komunis yang tidak mempercayai adanya Tuhan.

Sekarang tidak lagi..... kerana aku memahami itulah manusia.

Dahulu aku hairan.... mengapa Hamid Othman sanggup menjadi penasihat agama kepada Perdana Menteri yang digelar rakyat pada ketika itu sebagai MahaFiraun.

Sekarang tidak lagi..... kerana aku memahami itulah manusia.

Dahulu aku hairan.... mengapa pemimpin UMNO mencari berbagai alasan untuk membenarkan perbuatan mereka yang jelas salah dengan menggunakan hujah Al-Quran, bahkan tidak cukup mengimport ulamak dari luar negara untuk menghalalkan perbuatan mereka.

Sekarang tidak lagi..... kerana aku memahami itulah manusia.

Dahulu aku hairan.... mengapa Yusof Nor lulusan Phd Tasawuf, boleh bersama UMNO dan menjadi salah seorang pendebat olok-olok untuk mempertahankan UMNO dan juga pakar rujuk untuk mencari jalan membenarkan segala tindak tanduk pemimpin UMNO.

Sekarang tidak lagi..... kerana aku memahami itulah manusia.

Dahulu aku hairan.... mengapa Firdaus bekas Imam masjid negara apa boleh masuk UMNO dan bertanding atas tiket BN dan sampai sekarang ketika UMNO barah dengan rasuah masih rela bersama UMNO.

Sekarang tidak lagi..... kerana aku memahami itulah manusia.

Oleh itu wahai pemudaku, carilah kebenaran, kenalilah kebenaran.... InsyaAllah kamu tidak akan sesat, tetapi jika kamu hanya mengenali manusia dan topeng yang dipakainya, tetapi tidak mengenali kebenaran aku bimbang kamu akan disesatkan oleh manusia dan topengnya kerana kamu dan aku juga adalah manusia.

Tuesday, November 11, 2008

HISHAMUDIN HARAMKAN KLIP VIDEO SAJAK KEMATIAN

Encik Hishamudin Husin, Menteri Pelajaran Malaysia telah mengeluarkan arahan mengharamkan tayangan klip Video Sajak Kematian.

Yang hairannya........... Program Idola Kecil yang mengajak kanak-kanak kecil menyanyi dan menari menungin menonggek digalakkan di adakan oleh siaran TV.

Yang hairannya......... filem gambar hantu yang penuh dengan tahyul di iklan saban hari dan waktu diTV dan selepas itu di tonton oleh bukan sahaja budak darjah satu, malah budak belum sekolah lagi pun dah tengok.

Yang hairannya...... filem-filem lucah (mereka anggap takpa) ditayang secara berleluasa oleh setiap saluran TV.

Klip video yang ingin mengajak anak-anak takutkan balasan Tuhan di haramkan, siaran yang mengajak manusia melawan Tuhan disiarkan secara berleluasa.

Semoga aku marah ini bukan kerana dunia, tetapi aku marah kerana Mu ya Allah.

Monday, November 10, 2008

AL-FATIHAH


Semoga roh mereka dicucuri rahmat oleh Allah swt dan di bawa berterbangan di dalam tembolok burung hijau ke syurgaNya. Ameen.

Monday, November 3, 2008

KULIAH USTAZ FARHAN DI SURAU TAMBAK BUNGA


Ikuti kuliah Maghrib yang akan di sampaikan oleh Ustaz Farhan seperti poster di atas. Hubungi Sdr Fauzi Mohd Noor, Pengerusi Madrasah - 0194985863 atau Mazhar Yusof, SU - 0194511132 untuk keterangan lanjut.

Kalau nak tolong panjang kebajikan sila publish di laman web tuan/puan yang melihat poster ini.