Thursday, October 18, 2012

SIAPAKAH BAL'AM BIN BA'URA MODERN?


SURAH AL A’RAAF

سُوۡرَةُ الاٴعرَاف
وَٱتۡلُ عَلَيۡهِمۡ نَبَأَ ٱلَّذِىٓ ءَاتَيۡنَـٰهُ ءَايَـٰتِنَا فَٱنسَلَخَ مِنۡهَا فَأَتۡبَعَهُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ فَكَانَ مِنَ ٱلۡغَاوِينَ (١٧٥) وَلَوۡ شِئۡنَا لَرَفَعۡنَـٰهُ بِہَا وَلَـٰكِنَّهُ ۥۤ أَخۡلَدَ إِلَى ٱلۡأَرۡضِ وَٱتَّبَعَ هَوَٮٰهُ‌ۚ فَمَثَلُهُ ۥ كَمَثَلِ ٱلۡڪَلۡبِ إِن تَحۡمِلۡ عَلَيۡهِ يَلۡهَثۡ أَوۡ تَتۡرُڪۡهُ يَلۡهَث‌ۚ ذَّٲلِكَ مَثَلُ ٱلۡقَوۡمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا‌ۚ فَٱقۡصُصِ ٱلۡقَصَصَ لَعَلَّهُمۡ يَتَفَكَّرُونَ (١٧٦) سَآءَ مَثَلاً ٱلۡقَوۡمُ ٱلَّذِينَ كَذَّبُواْ بِـَٔايَـٰتِنَا وَأَنفُسَہُمۡ كَانُواْ يَظۡلِمُونَ (١٧٧  
  
175. Dan bacakanlah kepada mereka (Wahai Muhammad), khabar berita seorang Yang Kami beri kepadanya (pengetahuan mengenai) ayat-ayat (Kitab) kami. kemudian ia menjadikan dirinya terkeluar dari mematuhinya, lalu ia diikuti oleh Syaitan (dengan godaannya), maka menjadilah dari orang-orang Yang sesat.

176. Dan kalau Kami kehendaki nescaya Kami tinggikan pangkatnya Dengan (sebab mengamalkan) ayat-ayat itu. tetapi ia bermati-mati cenderung kepada dunia dan menurut hawa nafsunya; maka bandingannya adalah seperti anjing, jika Engkau menghalaunya: ia menghulurkan lidahnya termengah-mengah, dan jika Engkau membiarkannya: ia juga menghulurkan lidahnya termengah-mengah. Demikianlah bandingan orang-orang Yang mendustakan ayat-ayat kami. maka ceritakanlah kisah-kisah itu supaya mereka berfikir.


177. Amatlah buruknya bandingan orang-orang Yang mendustakan ayat-ayat kami, dan mereka pula berlaku zalim kepada diri merela sendiri.

 
KISAH DARI AYAT

Nabi Muhammad S.A.W. diperintahkan Allah menceritakan kisah seorang Ulama’ yang juga Wali Allah bernama Bal’am ibnu Ba’ura dari kalangan Bani Israel yang hidup di zaman Nabi Musa aliahissalam yang sangat mustajab doanya.


Dia termasuk salah seorang yang diberi ilmu tentang Ismul A’zham (Nama Allah Yang Paling Agung). Setiap kali menyampaikan kuliah, seramai 12 ribu ulama’ menimba ilmu agama darinya.

Menurut ulama tafsir yang diambil dari ‘Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengisahkan:

Ketika Nabi Musa ‘alaihissalam datang ke Kan’aan, Syam (Syria) bersama para pengikutnya, para kerabat dan sepupu Bal’am datang menemui Bal’am lalu berkata: “Musa itu orang yang tiada tolak ansur dan mempunyai pasukan yang besar. Jika dia memasuki negeri kita tentulah dia akan memusnahkan kita. Engkau adalah seorang yang diterima doa oleh Allah. Maka berdoalah kepada Allah menurunkan keburukan kepada Musa beserta pasukannya.”


Kata Bal’am: “Sesungguhnya, jika aku berdoa kepada Allah agar menghalau Musa dan orang-orang yang bersamanya, tentulah dunia dan akhiratku hilang.”


Tapi mereka terus menerus memujuknya hingga diapun menuruti permintaan mereka. Dikisahkan, setiap kali dia mendoakan keburukan terhadap Nabi Musa dan pasukannya, maka doa itu menimpa Bal’am dan orang-orang yang memujuknya. Begitulah seterusnya.

Menyedari hal itu, merekapun bertanya, "Mengapa engkau mendoakan keburukan terhadap kita?
 

Bal'am menjawab “Sebenarnya, setiap kali aku mendoakan keburukan terhadap Musa dan pengikutnya, tidak dikabulkan doa aku. Jangan bimbang sekarang aku akan tunjukkan kepada kamu satu hal yang semoga dapat membinasakan mereka. Sesungguhnya Allah membenci perzinaan, dan kalau mereka jatuh dalam perbuatan zina, nescaya mereka pasti binasa, dan aku berharap Allah menghancurkan mereka." jawab Bal'am.

Bal'am memberi arahan, "Keluarkanlah para wanita cantik menggoda mereka. Kerana mereka itu para musafir, mudah-mudahan mereka terjerumus dalam perzinaan lalu binasa.”

Setelah sebahagian besar Bani Israel pengikut Nabi Musa terjerumus dalam perbuatan zina, Allah Subhanahu wa Ta’ala kirimkan wabak tha’un sehingga menewaskan 70 ribu orang dari mereka.

Ringkas cerita, Bal’am ibnu Ba'ura walaupun berilmu tinggi telah terbujuk kepada kehendak manusia jahat kerana diperdaya oleh syaitan berupa manusia dan jin  sehingga tergamak menentang Nabi Musa as. dan akhirnya di tempelak oleh Allah swt seperti ayat 75 di atas iaitu:-

"Kami tinggikan pangkatnya dengan (sebab mengamalkan) ayat-ayat itu, tetapi ia bermati-mati cenderung kepada dunia dan menurut hawa nafsunya; maka bandingannya adalah seperti anjing, jika Engkau menghalaunya: ia menghulurkan lidahnya termengah-mengah, dan jika Engkau membiarkannya: ia juga menghulurkan lidahnya termengah-mengah"

Gambar Hiasan

Adakah sikap dan perangai anjing Bal'am bin Ba'ura kembali menjelma? 

Awasi, renungi, kaji, teliti, fahami, berdoa dan bertindaklah semoga kita terus berada di Sirothal Mustaqim dan berjaya mengenali dan menghapuskan Bal'am bin Ba'ura yang sentiasa berusaha menghancurkan perjalanan Gerakan Islam dengan berbagai strategi dan taktik.

No comments: