Pemuda dan pemudi ku di Timur Tengah dan Utara Afrika rakyat mereka sedang bangun menjatuh pemerintahan mereka yang korup, zalim, jahat dan munafik!
Namun mereka yang berpemikiran Islam, maaf aku melihat seolah-olah hilang arah dan tujuan perjuangan sebenar mereka.... sehingga saat jari jemari menekan key-board laptop menghasilkan tulisan ini, ada diantara mereka yang sudah berjaya menang pilihanraya tetapi mundur kebelakang dalam soal Islam, yang dulu hebat ada di dalam usrah, tamrin, konvensyen gerakkan Islam sedunia dan menghasil beribu buku yang ditulis oleh mereka dan dijadikan teks panduan oleh kita dibumi jawi ini... semuanya masih lagi di dalam buku, tidak berjaya di keluarkan oleh mereka hingga saat ini!
Dimanakah silapnya???
Namun kita di Malaysia, telah berjaya di keluarkan oleh Tok Guru Nik Aziz sejak 1990, walau belum sempurna sepenuhnya.... dan sejak akhir-akhir ini dilihat semakin cuba dihakis oleh pemikiran seperti pemikiran di Timur Tengah dan Utara Afrika sekarang... aku akan mencuba sedaya upaya untuk menghalangnya dan berharap pemuda dan pemudiku akan bersamaku mempertahan ruh perjuangan yang telah ditiup sejak peralihan kepada kepimpinan Ulamak sejak 1982. InsyaAllah!!!. janganlah kita berpatah balik 29 tahun kebelakang.
Di bawah aku perturunkan pemikiran politik Imam Khomeinei yang boleh pemuda dan pemudiku membandingkan dengan pemikiran politik yang cuba ditonjolkan oleh pemimpin gerakan Islam di Timur Tengah dan Utara Afrika sekarang ini, sebagai perbandingan untuk kita meneruskan perjuangan Islam yang di bawa oleh Nabi Agung kita Muhammad Saw 1432 + 13 tahun yang lalu.
Berikut adalah idea-idea pemikiran politik Khomenie.
Pemikiran politik Imam Khomeini memiliki sejumlah indikator.
Pertama, dalam ajaran politik Imam Khomeini spiritual dan politik terikat erat tak terpisahkan. Politik dalam pemikiran Imam Khomeini ra tidak terpisahkan dari spiritual, tidak terpisahkan dari irfan dan tidak terpisahkan dari akhlak. Sebagai simbol pemikiran politiknya, Imam Khomeini ra juga berpolitik sekaligus menjaga nilai-nilai akhlak. Imam Khomeini ra benar-benar menjaga masalah ini. Di masa perjuangan politiknya Imam Khomeini ra memfokuskan masalah spiritual dalam perilakunya. Seluruh perilaku Imam Khomeini selalu bersandar pada Allah dan spiritual. Imam Khomeini ra yakin akan kehendak tasyri’i Allah dan menyandarkan diri pada sunnah ilahi. Beliau benar-benar yakin bahwa seseorang yang bangkit untuk mewujudkan syariat ilahi, pasti hukum alam dan sunnah ilahi akan membantunya. Imam Khomeini percaya bahwa “Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. 48:4).
Imam menjadikan hukum-hukum syariat sebagai asas gerakannya. Gerakan Imam Khomeini ra untuk kebahagiaan negara dan bangsa Iran berdasarkan bimbingan syariat Islam. Oleh karenanya, “taklif Ilahi” (Kewajiban Ilahi) merupakan kunci kebahagiaan bagi Imam Khomeini yang berhasil menyampaikan beliau mencapai tujuan dan cita-cita besarnya.
Kedua, keyakinan yang kuat dan tulus akan peranan rakyat, kehormatan manusia dan kehendak manusia. Dalam ajaran politik Imam Khomeini jati diri manusia selain berharga dan memiliki kemuliaan, ia juga kuat dan berguna. Hasil dari kemuliaan dan kehormatan manusia dalam menentukan nasib manusia dan sebuah masyarakat menjadikan suara rakyat punya peranan mendasar dalam pemikiran politik Imam Khomeini. Oleh karenanya, demokrasi (demokrasi berpandu Islam) dalam ajaran politik Imam Khomeini ra yang diambil dari teks Islam adalah demokrasi hakiki. Tidak seperti demokrasi Amerika dan sebaginya yang hanya gembar-gembor, menipu dan memperdaya pemikiran manusia.
Ketiga, ajaran politik Imam Khomeini bersifat global dan internasional. Dalam ucapan dan idea politiknya Imam Khomeini ra berbicara dengan umat manusia dan tidak dibatasi hanya dengan rakyat Iran saja. Bangsa Iran telah mendengarkan pesan Imam Khomeini ra dengan telinga hatinya kemudian berdiri tegak, berjuang dan berhasil mencapai kemuliaan dan kemerdekaanya. Perlu dicamkan bahwa ajaran Imam Khomeini ra untuk seluruh umat manusia. Pemikiran politik Imam Khomeini menginginkan kebaikan, kemerdekaan, kemuliaan dan keimanan bagi semua umat Islam dan umat manusia. Ini sekaligus risalah yang dibebankan di atas bahu setiap muslim.
Bedanya Imam Khomeini dengan mereka yang mengaku membawa misi untuk seluruh dunia terletak pada satu kenyataan penting. Pemikiran politik Imam Khomeini tidak ingin meyakinkan sebuah bangsa akan idea dan jalan beliau dengan perantara artileri, tank, senjata dan penyiksaan.
Orang-orang Amerika juga mengatakan, “Kami punya misi di dunia untuk memperluas hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi.” Cara memperluas demokrasi dengan menggunakan bom atom di Hiroshima?! Menggunakan artileri dan tank, mengobarkan peperangan dan melakukan kudeta di Amerika Latin,Afrika, Afghanistan, Iraq dan Libya?! Kini Timur Tengah menyaksikan segala kecurangan, penipuan, kezaliman dan kejahatan. Dengan cara-cara ini mereka ingin memperluas hak-hak asasi manusia dan misi globalnya?! Pemikiran politik Islam tersebar ke dalam benak manusia lewat pemikiran yang benar dan ucapan baru dengan penjelasan argumentatif. Akhirnya, bagaikan hembusan angin sepoi-sepoi dan bau semerbak harum bunga pemikiran ini menyebar ke segala penjuru dunia.
Keempat dari pemikiran politik Imam Khomeini berkenaan dengan pembelaan atas nilai-nilai. Contoh jelasnya ketika Imam Khomeini ra menjelaskan masalah Wilayah Faqih. Sejak awal Revolusi Islam Iran, kemenangan revolusi hingga pembentukan sistem pemerintahan Islam, betapa banyak orang yang berusaha memperkenalkan masalah wilayah fakih secara tidak benar, buruk dan bertentangan dengan kenyataan. Akhirnya muncul berbagai kesimpulan yang tidak sesuai dengan kenyataan, kebohongan, berbagai kecenderungan dan harapan yang tidak sesuai dengan teks sistem politik Islam dan pemikiran politik Imam Khomeini.
Kelima dari pemikiran politik Imam Khomeini berkaitan masalah keadilan sosial. Keadilan sosial merupakan poin terpenting dan utama dalam ajaran politik Imam Khomeini ra. Di seluruh program negara baik dari pembuatan undang-undang dan pelaksanaan hingga masalah peradilan, keadilan sosial dan penghapusan jurang sosial harus menjadi perhatian dan tujuan. memahami dan mempratik pemerintah sebagai pemegang amanah rakyat dan akan diadili segala amanah dan pengunaan harta rakyat itu walaupun sekecil debu jika disalah urus dan tadbir akan dipersoalkan oleh Allah swt.
Pemuda dan pemudi ku bolehlah membandingkan pemikiran beliau dengan yang berada di hadapan kita sekarang, mereka yang mengaku berjuang dan berfikrahkan perjuangan Islam, agar kita tidak lagi berjuang tanpa hala tuju yang jelas.
Rujukan di sini
No comments:
Post a Comment