Wednesday, September 7, 2011

JADILAH SEPERTI MEREKA DALAM KERENCAMAN BERMAZHAB

Pemuda dan pemudiku...

Sejukkan hati, dinginkan pemikiran, berbahasalah dengan lidah yang manis, menulislah dengan perkataan yang indah... InsyaAllah, Ia tidak akan mengurangkan sedikit pun kepercayaan kita terhadap apa yang kita yakini! Contohilah mereka ini dalam menghadapi kerencaman bermazhab.

 Ada dua tokoh besar, yang satu adalah faqih besar di zamannya dan marji tertinggi Syiah di masa itu, tokoh ulama yang jarang ada padanannya di era kontemporer ini, beliau adalah Ayatollah al-Udzma Boroujerdi.

Seorang lagi adalah faqih dan mufti besar Ahlussunnah, pemimpin al-Azhar yang berwawasan jauh dan dikenal berani, beliau adalah Allamah Sheikh Mahmoud Shaltut.

Kedua tokoh ini termasuk pendiri dan penganyam Darut Taqrib di Mesir, yaitu lembaga yang berusaha mendekatkan antara madzhab Islam. Usaha pendekatan adalah tanggung jawab seluruh ulama Syiah dan Sunni.

 Sejak lama antara Ayatollah al-Udzma Boroujerdi dan sejumlah ulama Sunni di Mesir ada satu pemikiran untuk menyelesaikan perselisihan yang ada.

Sunni tetap sebagai Sunni dan Syiah tetap sebagai Syiah.

Milikilah aqidah masing-masing, namun tetap bersama dan bergandengan tangan. Tekad dan semangat marji Syiah itu yang sejalan dengan keberanian dan kebebasan pandangan mufti besar Mesir ini telah menghasilkan langkah besar dan sesuai dengan keperluan zaman.

Hari ini, para tokoh, pemikir, ulama, cendekiawan, mufti dan politikus, semuanya memikul tanggung jawab besar di bahu berhubungkait masalah ini.

Sejak lebih dari setengah abad lalu, kedua ulama besar itu telah menyedari hakikat ini dengan benar dan mereka berusaha untuk mewujudkannya. Jika para tokoh keilmuan dan politik melanjutkan usaha kedua ulama tadi, tidak mustahil nescaya dunia Islam hari ini tidak akan menyaksikan tragedi perpecahan di antara kaum muslimin. Dan, mungkin juga derita Palestina dan keadaan menyedihkan dan yang sedemikian tragis tak akan terjadi di dunia Islam.

Seorang lagi yang patut kita contohi ialah Sayyid Jamaluddin Al-Afghani, beliau adalah sosok figur yang tak tertandingi sepanjang sejarah kita dalam menyeru umat Islam kepada pernyatuan. Sayyid Jamal meyakini bahwa jika ingin mengembalikan kehidupan spiritual dan politiknya, tak ada jalan lain bagi dunia Islam kecuali dengan membina penyatuan.

Hal inilah yang selalu diungkap oleh Sayyid Jamaludin dalam semua perjalanan, permbicaraan dan perundingannya. Bagi kalangan Sunni, Sayyid Jamaludin adalah figur Sunni sementara Syiah meyakininya sebagai penganut madzhab Syiah. Jadi, kedua kelompok Islam tersebut sama-sama menerima pribadi besar ini. Sayyid Jamaluddin adalah seorang sayyid bermadzhab Syiah dan asal Iran.

Beliau satu pemikiran dengan Sheikh Mohammad Abduh, ulama dan mufti Sunni madzhab Syafi’i. Pekikan kedua tokoh ini didengar oleh seluruh dunia. Sayyid Jamaludin adalah figur yang mengangkat panji menghidupkan kembali Islam. Karena itu, dalam mengibarkan panji kehidupan kembali Islam tidak ada pembahasan soal Syiah dan Sunni bagi mereka.

Oleh itu, pemuda dan pemudiku, kurangkanlah sentimen dan gelora kepanasan hati dan fikiran kamu. Tumpukanlah kepada usaha mengembalikan Islam agar berada ditempat yang sewajarnya di muka bumi Allah ini.

Di Malaysia tugas utama kita ialah, nyahkan kejahatan dan kemungkaran pemimpin UMNO/BN dan di dunia antarabangsa nyahkan kejahatan Zionis Yahudi, kuncunya seperti Amerika Syarikat dan regim penindas rakyat di negara masing-masing serta keutamaan memikirkan pembebasan qiblat pertama para muslimin iaitu Baitul Maqdis.

Selamat berjuang...

Rujukan:

Allamah Syeikh Mahmoud Syaltut

Sayid Jamaluddin Asadabadi (Al-Afghani)

Syeikh Muhammad Abduh

Ayatollah Seyyed Hossein Borujerdi

4 comments:

Anonymous said...

subhanalah anda dirahmatiNya..anda orang pas yan cintakan perpaduan..anda sunni yang baik tidak terpengaruh dengan niat jahat zionis yang setiap saat berusaha memecahbelahkan adik beradik islam ini yang berselisih tenang harta pusaka nabi suci yakni 'SEJARAH AWAL ISLAM'...syabas anda akan diskong selalu dan teruskan seruan tauhid (perpaduan ini) dan gagalkan seruan perpecahan (syirik) ini...Allahuakbar

Anonymous said...

Alhamdulillah,satu usaha yg cukup murni dari pencinta Ahlul bayt, namun, mungkin nama2 seperti Jamaluddin al Afghani , Rida dan Abduh perlu ditapis sebelum diperkenankan untuk dicontohi, hinggakan struktur Ikhwan pun ada sedikit dipengeruhi gerakan rahsia masonry yg kita umumi dan musuhi. Mungkin juga ana yg salah, tapi x rugi kita sama2 mengkaji. wallahua'lam. -MYDC

Anonymous said...

Semoga Allah menyatukan dua saudara Islam ini dengan segera... Ilahi amien.
Tak sabar nak bergandingan melanyak zionis laknatullah.

Anonymous said...

Setuju dengan Aris Awang