Dalam wasiat ini, beliau menjelaskan beberapa tindakan yang dilakukan oleh orang pada umumnya di dunia untuk meraih kekuasaan dan mengokohkannya. Beliau menolak cara-cara itu dengan tegas.
Sikap mengambil hati bukan hanya dilakukan oleh orang-orang kecil di hadapan para pembesar atau orang kaya. Malah sering berlaku seorang penguasa berusaha meraih hati rakyatnya dan orang-orang di sekitarnya agar dipatuhi.
Beliau berkata, "Aku tidak memberikan harapan kepada rakyat, atau menabur janji agar mereka mematuhiku. Tidak pula aku memakan makanan sederhana orang-orang pedesaan (badwi) agar aku dipercaya untuk memimpin kaum mukminin."
Perlu diperhatikan bahwa kata-kata ini diucapkan oleh Saidina Ali r.a yang menu makanannya setiap hari sangat sederhana. Beliau yang memilih gaya hidup yang sulit bagi dirinya. Namun di saat yang sama, ia berkata, "Aku tidak mengejar kekuasaan dengan cara mengada-ngada dan pura-pura."
Masalah ini sangat penting artinya bagi kita. Kita harus mengambil pelajaran darinya, bagaimana tujuan dan niat kita ikhlas dan hanya untuk Allah, dan setiap yang kita lakukan semata-mata untuk menjalankan syariat Allah.
Itulah politik Islam yang suci.
Tolong baca berita ini PAS mahu Rukun Negara dipinda Tuan Guru Hj Abd Hadi Awang
No comments:
Post a Comment