Sunday, May 20, 2012

NAGA - SALJI - PUTRAJAYA

Jalaluddin Rumi menceritakan:-
Maulana Jalaludin Rumi

ALKISAH, seorang pemburu ular pergi ke gunung untuk menangkap ular dengan mentera-menteranya. Setelah menjelajah gunung-gunung yang tinggi, ia sampai ke puncak gunung yang bersalji. Di sana, ia terjumpa seekor ular besar terbujur kaku seperti sebatang kayu. Tubuh ular itu membeku dan nampak seperti sudah mati kedinginan. Tidak bergerak sama sekali. 

Dengan hati penuh riang, ia memikul ular itu seperti memikul tiang rumah. Pada hari pasar minggu, ia membawa ular itu ke Baghdad. Di simpang jalan raya, di tepi sungai Tigris ia membuka tempat pertunjukan. Ia berteriak, “Aku membawa ular naga yang mati, setelah melakukan pemburuan yang penuh kesulitan.” 

Berita telah tersebar ke seluruh penjuru, pemburu ular sudah menangkap naga. 

Berbondong-bondong orang datang, membayar tiket masuk, dan menanti dibukanya selimut yang menutup naga. Pemburu ular juga masih sabar menanti agar lebih banyak orang hadir. Makin banyak orang hadir, makin banyak wang masuk.

Perlahan-lahan ia menyingkapkan selimut yang menutup tubuh naga. Semua mata terpaku memandang dengan tegang. Naga itu diikat dengan tali yang sangat kuat. Terdengar jeritan yang menakjubkan. Matahari Baghdad memanaskan semua makhluk, termasuk penonton dan ular naga. 

Perlahan-lahan salju yang menutup naga mencair. Ular besar itu menggeliat. Orang ramai menjerit ketakutan. Ular itu telah bangun dari tidurnya yang lama. Dengan mulutnya yang besar, ia mendengus dan menyentap ke mulutnya yang dipenuhi gigi dan taring yang tajam apa sahaja yang dekat dengannya. 

Ia menyempurnakan buka puasanya dengan melahap Si Pemburu Ular dan meremukkan tulang-tulangnya.

Itulah kisah yang diceritakan oleh Maulana Jalaluddin Rumi dalam Kitab III Matsnawi. Rumi mengakhiri ceritanya dengan untaian puisi berikut: 

"Ular naga itu nafsumu: Mana mungkin ia mati?
Ia hanya beku karena miskin dan kelemahan diri.

Jika ia menjadi Firaun dengan segala kekayaannya
sehingga seluruh air Nil mengalir karena perintahnya

Ia akan mulai benar-benar bertindak seperti Firaun
Menelan jutaan orang seperti Musa dan Harun

Ular naga menjadi ular kecil, karena sengsara
Lalat menjadi garuda, karena kaya dan kuasa

Biarkan ular itu dibungkus salji dari keinginannya
Awas, jangan biarkan matahari Iraq mencairkannya."

Dalam setiap diri kita tersembunyi ular naga. Bintang buas yang sangat berbahaya. Setiap saat ia mengancam keselamatan kita dan semua makhluk di sekitar kita

Semoga saki baki salji ketika belum berkuasa masih ada untuk membungkus ular naga dalam diri kita pejuang Islam dari terjaga dan membaham siapa sahaja, diketika diberi sedikit kekuasaan oleh Allah kepada kita di peringkat negeri ini.

Ataupun, salji itu sudah mula mencair, dan ular naga dalam diri juga sudah mula mengeliat bangun dari tidurnya? Penilaian boleh dibuat oleh mereka yang paling hampir dan mengenali ciri-ciri ular naga, wallah hu aklam.

Dinding salji yang lebih tebal teramat perlu disediakan apabila cita-cita HIJAU KE PUTRAJAYA makin berkobar dalam setiap diri pemimpin dan petugas PAS.

Awas! Matahari Putrajaya lebih cepat panas untuk mencairkan salji membungkus ular naga dalam diri kau dan aku, berbanding matahari Wisma Darul Aman, Kota Darul Naim, Komtar dan Bangunan Sultan Abd Aziz Shah!

SELAMAT DATANG KE KEDAH DARULAMAN KEPADA PENYOKONG, AHLI DAN PIMPINAN PAS SELURUH MALAYSIA 
KE KEDAH DARULAMAN 
PADA

1 JUN 2012
DI STADIUM DARULAMAN, ALOR SETAR
SEMPENA
HIMPUNAN HIJAU KE PUTRAJAYA

Tempat menarik untuk dilawati sepanjang berada di Kedah klik disini

No comments: