Tuesday, July 31, 2012

PERTEMPURAN DI SYRIA DAN PERKAITAN HADIS RASULULLAH SAW

Adakah pertempuran di Syria yang berlaku sejak tahun 2011 hingga sekarang ada perkaitan dengan hadis Rasulullah saw mengenai tanda awal kiamat?

Berikut maksud hadis tersebut:-

Berkata Abu Daud telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar, telah menceritakan kepada kami Yahya bin Hamzah, telah menceritakan kepada kami Abu Jabir, telah menceritakan kepada kami Zaid bin Arta', aku mendengar Jubair bin Nufair, dari Abu Farda', bahawasanya Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya lemahnya kaum muslimin ketika berkecamuknya pertempuran berada di Al-Qatrah di dekat sebuah bandar bernama Damsyik (Damascus) yang merupakan bandar terbaik di Syam (Syria)."

Ahmad berkata, telah menceritakan kepada kami Waqi', dari Nuhas bin Fahm, telah menceritakan kepadaku Syadad bin Ammar, dari Muaz bin Jabal, dia berkata Rasulullah saw bersabda, "Enam di antara tanda kiamat, kematian ku, penaklukkan Baitul Maqdis, kematian berlaku kepada manusia bagaikan bulu kambing yang gugur, fitnah yang masuk kesetiap rumah orang Islam, seorang di beri 1,000 dinar dan masih tidak merasa puas, dan bangsa Rom (Eropah) akan berkhianat lalu mereka datang dengan 80 panji,pada setiap panji 12,000 tentera"  



Kedudukan Al-Qatrah dan kejadian pertempuran, telah diberi tahu oleh Rasulullah saw 1,4000 tahun yang lalu dan sekarang kita menyaksikannya. Al-Qatrah berada antara Damascus, Homs, Hamah dan paling hampir dengan Allepo di Syria seperti peta di atas (Tanda merah adalah Al-Qatrah)

Hadis ini di petik dari Kitab "Malapetaka Bakal Menimpa Menjelang Kiamat" iaitu kumpulan hadis-hadis Rasulullah saw mengenai kejadian akhir zaman yang karangan Abul Fidaa' bin Katsir Al-Quraisy (Ibnu Katsir - Lahir pada 702 Hijrah dan wafat tahun 774 Hijrah) terjemahan oleh Taat Amrullah dan Harun ArRasyid Hj Tuskan. - di muka surat 90-91 cetakan Darul Fajr.

Lagi hadis berkaitan pergolakan Syria (Syam), berbunyi “Kalau fitnah Palestin sudah bergelojak, maka negara Syam (Syria) akan bergelojak seperti bergelojaknya air di dalam bejana dan kemudiaannya hilang..sedangkan pada waktu itu jumlah kalian masih sedikit dan hanya dapat mengeluh, kerana banyak di antara kalian yang sudah terbunuh, baik ditangan musuh atau disebabkan oleh sesama sendiri."

Sehingga sekarang aku masih was-was apakah hadis yang diceritakan oleh Rasulullah saw itu, adalah kejadian yang sedang berlaku sekarang.

Jika ia benar seperti itu, maka akan timbul lagi persoalan apakah Nabi Isa as semakin hampir akan diturunkan dan akhir Mahdi as akan muncul?

Kepada siapakah aku perlu menadah kitab untuk mengetahui secara lebih terperinci mengenai peristiwa akhir zaman ini, disamping memastikan terelak dari lembah kefanatikan serta kesesatan ... setelah kitab Ibnu Katsir belum cukup untuk menghilangkan dahagaku mengenai perkara itu. 

Aku telah meneliti klip video ini dalam usaha mencari gali sumber agama samawi selain hadis Rasulullah saw mengenai peristiwa akhir zaman, walaupun masih tidak mempercayai keseluruhan isi kandungannya, sekurang-kurangnya dalam membuka sedikit minda ke arah menyediakan diri menghadapi peristiwa yang mungkin akan berlaku didepan mataku tanpa terlalu terperanjat, kerana rupa-rupanya ianya telah dijelaskan oleh Rasulullah saw sejak 1,400 tahun yang lalu dan begitu juga oleh kitab agama Samawi walaupun sebahagian besar telah diseleweng oleh tangan manusia.

Boleh percaya boleh tidak.... teruslah mengkaji
 
Tambahan maklumat pergolakan di Syria (update 4 Ogos 2012) 

Dengar juga ucapan Mufti Besar Syria, Dr. Ahmad Badreddin Hassoun (maklumat peribadinya klik sini) di Majlis Pengkebumian anak lelakinya yang syahid dalam keganasan di Syria untuk mengaitkankan bahawa  peristiwa telah dijelas oleh hadis Rasulullah saw di atas. Beliau seorang ulamak Mazhab Syafie yang mempunyai Ijazah Doktor Falsafah (Phd) dalam bidang Fiqh Syafie menggantikan mufti sebelumnya iaitu Ahmed Muhammad Amin Kuftaro (maklumat peribadinya klik sini


Saturday, July 28, 2012

ISLAM BENCI MERREKA YANG MALAS BEKERJA !!!

Untuk menempuh jalan hidup dengan sebaik-baiknya, seseorang haruslah memiliki program dan rencana-rencana yang telah tersusun dengan baik dan benar. Para pakar pentadbiran dan pengurusan mengatakan bahwa setiap program haruslah terdiri atau mengandung tiga tahap atau bagian. Pertama, mengenal fasiliti dan batasan-batasan yang ada. Kedua, menentukan tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Ketiga, memilih metode terbaik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
 
Sebagai pemberi program dan petunjuk sempurna bagi kehidupan manusia, agama Islam sangat menekankan masalah pengaturan dan penyusunan program hidup manusia. Saidina Ali ra berkata, "Wahai manusia, kehidupan dunia yang dijalani tanpa aturan dan program yang baik, tidak akan memberikan kebaikan sedikit pun." Dalam ucapannya yang lain, Saidina Ali as menekankan agar setiap orang membagi-bagi waktunya, masing-masing untuk pekerjaan dan tugas tertentu. Sehingga dengan demikian, semua pekerjaan dan tugas akan dapat dilaksanakan dan mendatang keuntungan sebaik-baiknya.
 
Seorang muslim yang telah menyusun waktu hidupnya dengan baik, akan memastikan membahagikan dan menyusun pekerjaan serta tugas-tugasnya berdasarkan keutamaannya. Artinya, ia pasti akan mendahulukan dan memperhatikan dengan baik pekerjaan-pekerjaan yang lebih penting, dan tidak akan membiarkan waktunya habis untuk pekerjaan dan tugas-tugas yang tidak penting. Ia akan memahami, sebagaimana diajarkan oleh al-Quran, bahwa setiap orang bergantung kepada usaha dan kerjanya sendiri; dan seseorang tidak akan memperoleh apa pun kecuali yang ia kerjakan.
 
Seorang muslim adalah orang yang giat bekerja dan berusaha dengan motivasi dan semangat tinggi; karena ia menyadari bahwa menganggur dan malas bekerja, tidaklah sesuai dengan kepribadiannya sebagai seorang manusia. Dan oleh karena memiliki semangat kerja yang tinggi, yang dilandasi pula oleh iman dan tawakkal kepada Allah Swt, maka kegagalan apa pun dalam usaha, tidak akan membuatnya berputus asa. Semangat kerja yang dilandasi oleh iman dan tawakkal inilah yang membuat umat Muslimin di masa lalu berhasil mencapai kejayaan dan kegemilangan besar.
 
Dalam sejarah disebutkan bahwa seorang muslim meninggalkan seluruh pekerjaan dan usahanya sehari-hari, dan memusatkan seluruh waktu siang malamnya hanya untuk beribadah, berdoa dan bermunajat kepada Allah Swt. Ulamak Muktabar yang juga Cicit Rasulullah saw, Imam Jaafar Shadiq ra (17th Rabī‘Awwal 83 H – 25th Shawwāl 148 H), ketika mendengar berita tentang orang ini, menyatakan kekesalan dan kekecewaannya, lalu berkata, "Tidakkah orang itu mengetahui bahwa seseorang yang tidak pernah berusaha dan bekerja, doanya tidak akan dikabulkan?"

Janganlah hanya kerana tidak makan di siang Ramadhan kita menjadi malas dan lemah bekerja, lebih-lebih lagilah diluar bulan Ramadhan kerana  suatu hari seseorang bertanya bertanya kepada Aristoteles* (384 SM – 322 SM), "Mengapa Anda sedikit sekali makan?" Dia menjawab, "Aku makan sekedar untuk tetap hidup. Adapun sebagian orang merasa bahwa hidup adalah untuk makan, sehingga ia makan dalam jumlah banyak. Akan tetapi orang yang banyak makan, tidak akan pernah menjadi manusia yang cerdas dan pandai."

Namun hampir setiap mereka yang bersekolah mengenali siapakah Aristoteles yang kurang makan itu dalam hasil kerja beliau dalam berbagai cabang ilmu. 


Oleh itu, tiada alasan malas bekerja dengan alasan sedang berpuasa. Islam benci manusia yang malas bekerja, dan lebih benci lagi apabila dinisbahkan pula alasan itu kepada sedikit makan sebagai menutup kemalasannya sendiri!
 
Siapakah Imam Jaafar Sadiq ra. klik sini

Siapa Aristoteles klik sini 

Disesuaikan dari artikel disini
 

Friday, July 27, 2012

40 PESANAN NABI KEPADA KITA

 
1. Wahai hamba Allah, anda semua laksana pesakit yang sedang menderita sakit dan Tuhan Sekalian Alam dokternya. Maka kesembuhan si pesakit terletak pada apa-apa yang diketahui dan diatur oleh dokternya, bukan pada apa-apa yang diinginkan dan diusulkan oleh si pesakit. Karena itu serahkanlah seluruh urusan kepada Allah, niscaya anda tergolong orang yang beruntung.

 2. Barangsiapa yang tidak memperhatikan urusan kaum muslimin, maka ia bukan tergolong dari mereka. Dan barangsiapa yang mendengar panggilan saudaranya yang meminta tolong lalu tidak menolongnya, maka ia bukan seorang muslim. 

3. Suatu saat Rasulullah saww mengutus pasukan untuk berperang dan ketika mereka pulang Baginda saw bersabda : “Selamat datang para kaum yang telah melaksanakan jihad kecil, sementara jihad besar masih menunggu mereka.” Lalu mereka bertanya : “Apa jihad besar itu wahai Rasulullah ?” Rasul saw menjawab : “Perang melawan hawa nafsu.”

4. Apabila bid’ah telah merajalela di tengah-tengah umatku, maka kewajiban si alim untuk menampakkan ilmunya. Barangsiapa tidak melaksanakan kewajiban itu, maka akan terkena laknat dari Allah SWT.

5. Para fuqoha adalah pemegang amanah para rasul selama mereka tidak memasuki urusan dunia. Lalu beliau ditanya : “Apa yang dimaksud masuknya mereka dalam urusan dunia ?” Rasulullah saw menjawab: “Selalu mengikuti kemauan sultan (pemimpin).” Apabila mereka berbuat demikian, maka hati-hatilah dari mereka terhadap urusan agama anda.

6. Aku tidak khawatir atas ummatku dari mu’min maupun musyrik, sebab yang mu’min telah dijaga oleh imannya sedang si musyrik telah dibelenggu kekafirannya. Namun yang aku takutkan atas kalian adalah keberadaan seorang munafik yang pandai berbicara tentang apa-apa yang kamu ketahui namun dia berbuat apa-apa yang kamu ingkari.

7. Pada hari kiamat terdengarlah suara panggilan : Dimanakah orang-orang yang zalim serta para pendukung nya? Maka barangsiapa yang membantu mereka walau dengan tinta atau sekedar mengikatkan tali kantong mereka atau membantu meminjamkan pena, maka mereka akan digiring bersama orng-orang zalim tersebut.

8. Di atas setiap kebajikan ada kebajikan lain, hingga seseorang terbunuh di jalan Allah. Maka jika ia terbunuh di jalan Allah, tiada lagi kebajikan lain di atasnya.

9. Sejahat-jahatnya manusia adalah orang yang menjual akhiratnya demi urusan dunianya. Dan yang lebih jahat lagi darinya adalah orang yang menjual akhiratnya demi kepentingan dunia orang lain.

10. Barang siapa mencari kerelaan sultan (pemimpin), dengan sesuatu yang membuat Allah murka, maka dia telah keluar dari agama Allah.
 
11. Barang siapa yang mendatangi si kaya dengan merendahkan diri di hadapannya, maka hilanglah sepertiga agamanya.

12. Tanda-tanda seorang yang berbakti itu ada sepuluh : 1. Cinta karena Allah dan benci karena Allah. 2. Berteman karena Allah dan berpisah karena Allah. 3. Marah karena Allah dan rela (ridha) karena Allah. 4. Beramal karena Allah dan meminta hartanya kepada Allah. 5. Takut hanya kepada Allah. 6. Bersih hati. 7. Ikhlas. 8. Malu kepada-Nya. 9. Selalu mengoreksi dirinya. 10. Berbuat kebaikan karena Allah.

13. Akan datang suatu zaman dari umatku, mereka tidak mengenal ulama kecuali dengan pakaian yang bagus. Dan mereka tidak mengenal Al-Quran kecuali dengan suara yang merdu. Serta tidak menyembah Allah kecuali hanya di bulan puasa. Jika itu telah terjadi maka Allah akan menguasakan atas mereka pemimpin yang bodoh, yang tidak mengenal belas kasih serta tidak memiliki rasa rahmat.

14. Pada hari kiamat ditimbanglah tinta para ulama dengan darah para syuhada, maka tinta para ulama lebih berat dari darah para syuhada.

15. Perumpamaan keluargaku, laksana bahtera Nabi Nuh as. Barang siapa yang mengikutinya (menaikinya), dia akan selamat. Dan barang siapa yang enggan menaikinya ia akan tenggelam (binasa).

16. Terkutuklah orang yang membebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.

17. Pada hari kiamat seorang hamba tidak akan bergeser kedua kakinya hingga ditanyai tentang empat perkara : 1. Tentang umurnya untuk apa dihabiskan. 2. Tentang masa mudanya dengan apa ia lalai. 3. Tentang hartanya dari mana diperoleh dan ke mana diinfakkan. 4. Tentang kecintaannya kepada kami.

18. Berkata Sam’un : “Beritahulah diriku tanda-tandanya orang yang jahil ?” Rasulullah saw menjawab : “Jika kau ditemaninya, dia akan menyusahkanmu. Jika engkau jauhi, dia akan mencelamu. Bila memberimu sesuatu, dia akan mengungkit-ungkit. Jika kau memberi sesuatu, dia akan mengingkari. Jika kau berbicarta tentang sesuatu rahasia, dia akan mengkhianatimu. Bila memberi tahu sesuatu hal yang rahasia padamu, ia akan menuduhmu yang bukan-bukan. Bila merasa cukup, dia berlaku sombong dan kasar. Jika perlu sesuatu dia akan meremehkan nikmat Allah tanpa merasa berdosa. Jika senang dia akan melampaui batas. Jika ditimpa kesedihan dia segera berputus asa. Kalau tertawa terbahak-bahak. Jika menangis akan menjerit-jerit. Dia selalu menjelekkan orang baik. Serta tidak mencintai Allah dan tidak mengikuti aturan-Nya. Juga tidak merasa malu kepada Allah. Jarang menyebut nama-Nya. Jika kau dianggap merelakannya, dia akan memujimu dengan pujian yang tidak ada padamu. Dan jika marah kepadamu, dia akan mencacimu dengan sesuatu kejelekan yang tidak pernah engkau lakukan. Itulah perilaku orang jahil.”

19. Rasulullah saw bersabda : Wahai Ali apakah engkau menginginkan 600 ribu kambing, 600 ribu dinar atau 600 ribu kalimat ? Lalu Saidina Ali as menjawab : “Wahai Rasulullah saw aku menginginkan 600 ribu kalimat.” Lalu Rasulullah saww bersabda : “Wahai Ali! Aku akan meringkas 600 ribu kalimat itu dalam enam kalimat. 1. Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba mengerjakan yang bukan kewajiban mereka, maka sibukkanlah dirimu dengan menyempurnakan kewajibanmu. 2, Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba dalam urusan dunia, maka sibukkanlah dirimu dengan urusan akhirat. 3. Apabila manusia sibuk mengurusi aib (cela) orang lain, maka uruslah aibmu sendiri. 4. Jika manusia saling memperindah dunianya, maka hiasilah akhiratmu. 5. Dan jika engkau melihat manusia sibuk dengan memperbanyak amal, maka beramallah yang ikhlas. 6. Dan ketika engkau melihat manusia menjadikan makhluk sebagai perantaranya, maka jadikanlah Allah sebagai perantaramu.”

20. Mengapa aku menyaksikan kecintaan kepada dunia telah benar-benar menguasai banyak orang, sehingga kematian tidak digariskan kecuali untuk yang selain mereka dan kebenaran seakan-akan hanya diwajibkan kepada orang lain ? Tidak, sungguh tidak sedemikian itu, tidakkah mereka mengambil pelajaran dari umat yang terdahulu ?

21. Tuhanku mewasiatkan (mewajibkan) kepadaku tentang sembilan perkara : 1. Agar ikhlas dalam segala amal, baik yang kulakukan secara sembunyi ataupun terang-terangan. 2. Bertindak adil dalam keadaan rela atau marah. 3. Sederhana dalam keadaan kaya atau miskin. 4. Memaafkan orang yang menzalimiku. 5. Memberi orang yang menghenti pemberiannya kepadaku. 6. Menyambung tali kekeluargaan dari orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan denganku. 7. Menjadikan diamku sebagai waktu untuk berpikir. 8. Pembicaraanku sebagai zikir. 9. Pandanganku sebagai ibrah (mengambil pelajaran dari selainnya).

22. Wahai Ali! Janganlah engkau marah. Dan apabila engkau marah, maka duduklah sembari memikirkan kekuasaan Allah atas hamba-hamba-Nya dan kelembutan-Nya pada mereka.

23. Tiada seorang yang mengikhlaskan amal perbuatannya (semata-mata karena Allah) selama empat puluh hari, kecuali akan memancar sumber hikmah dari lisannya sebagai luapan dari apa yang terkandung dalam hatinya.

24. Wahai Ali! Semua mata akan berlinang (menangis) pada hari kiamat, kecuali tiga mata : 1. Mata yang semalaman dipakai di jalan Allah. 2. Mata yang tercegah dari apa-apa yang diharamkan Allah (untuk dipandang). 3. Mata yang berlinangan karena takut kepada Allah.

25. Aku ini adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya. Maka barang siapa yang menginginkan ilmu, hendaklah mendatangi pintunya.

26. Wahai Abu dzar! Raih dan manfaatkan lima perkara sebelum datang lima perkara lainnya. 1. Masa mudamu sebelum datang masa tuamu. 2. Masa sehatmu sebelum sakit menimpamu. 3. Masa kayamu sebelum datang masa miskinmu. 4. Masa senggangmu sebelum datang sibukmu. 5. Dan masa hidupmu sebelum maut merenggutmu.

27. Allah SWT tidak menilai rupa atau harta kalian, tapi Allah menilai hati dan perbuatan kalian.

28. Wahai manusia! Aku tinggalkan padamu (sesuatu), jika kalian berpegangan padanya, tidak akan tersesat selamanya; Kitab Allah (Al-Qur’an) dan Itrahku.

29. Rasulullah saw bersabda : Isa putra Maryam bersabda kepada para pengikutnya yang setia : “Bergaullah dengan orang yang apabila engkau memandangnya, dia akan mengingatkanmu kepada Allah. Sedang perkataannya akan menambah ilmumu. Dan, perbuatannya akan membuatmu cenderung beramal untuk akhirat.”

30. Empat perkara yang menjadi tanda kemunafikkan. Dan jika salah satunya ada pada seseorang maka dia telah menyandang sebagian tanda (karakter) tersebut sehingga ia meninggalkannya. Yaitu : 1. Jika berbicara ia berbohong. 2. Jika berjanji ia mengingkari. 3. Jika bekerja sama akan menipu. Dan jika bermusuhan akan bertindak aniaya(fajir).

31. Sejelek-jelek umatku adalah orang yang dihormati orang lain karena takut akan kejahatannya. Ketahuilah barang siapa yang dimuliakan manusia semata-mata agar terhindar dari kejahatannya, maka ia sekali-kali bukan pengikutku (golonganku).

32. Seorang mukmin tidak akan terperosok dua kali dalam satu lubang yang sama.

33. Wahai sekalian manusia: Jauhilah perbuatan zina, karena ia akan mengakibatkan enam perkara. Tiga di dunia, sementara tiga lainnya di akhirat. Adapun yang di dunia: Akan menghilangkan karismatik, mengakibatkan kefakiran, dan mengurangi umur. Sedang tiga yang di akhirat yaitu: Menyebabkan murka Allah SWT, sulitnya hisab, dan akan kekal di dalam api neraka.

34. Wahai Ali! Barangsiapa yang belum mempunyai tiga karakter ini, maka dia belum melakukan suatu amal pun: 1. Wara’  yang bisa mencegahnya dari perbuatan maksiat kepada Allah SWT. 2. Ilmu yang bermanfaat bagi orang-orang bodoh. 3. Akal yang bermanfaat bagi sekalian manusia.

35. Barangsiapa yang mati atas dasar kecintaannya kepada keluarga Muhammad SAW maka ia mati syahid. Ketahuilah! Barangsiapa mati atas dasar kecintaan kepada keluarga Muhammad SAW maka ia mati dalam keadaan terampuni dosanya. Ketahuilah! Barangsiapa mati atas dasar kecintaannya kepada keluarga Muhammad SAW mati dalam keadaan bertobat. Ketahuilah! Barangsiapa mati atas dasar kecintaannya kepada keluarga Muhammad SAW maka ia mati sebagai mu’min yang sempurna imannya. Ketahuilah! Barangsiapa mati atas dasar kecintaannya kepada keluarga Muhammad SAW akan diberita gembirakan oleh Malaikat Maut serta Malaikat Munkar dan Nakir akan sorga sebagai tempat kembalinya. Ketahuilah! Barangsiapa mati atas dasar kecintaannya kepada keluarga Muhammad SAWW maka ia akan diarak ke surga laksana pengantin yang digiring ke tempat mempelainya.

36. Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu maka dengan lisannya. Dan kalau juga tidak mampu maka dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemahnya iman.

37. Sesungguhnya Allah SWT tidak pernah mewajibkan atas kita kependetaan (tidak kawin, tidak berhubungan dengan dunia) akan tetapi kependetaan umatku adalah fisabilillah.

38. Barangsiapa yang mengulur-ulur waktu untuk berhaji lalu dia mati, maka di hari kiamat ia akan dibangkitkan oleh Allah SWT sebagai orang Yahudi atau Nasrani.

30. Pandangan itu laksana panah beracun dari panah iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah SWT akan Allah SWT beri keimanan yang akan dirasakan oleh hatinya.

40. Peminum khamar seperti penyembah berhala. Wahai Ali! Allah menolak sholat peminum khamar selama empat puluh hari. Dan jika dia mati dalam waktu empat puluh hari itu, dihitung mati kafir.

Saturday, July 21, 2012

APAKAH PESANAN RASULULLAH SAW UNTUK KITA MENGHAYATI RAMADHAN?

Mohammed bin Ali bin al-Hussein bin Musa bin Babawayh (Abu Ja’far As-Saduq) meriwayatkan dengan sanad mu'tabar, dari Ali ibn Musa dari ayahnya Musa ibn Ja'far dari ayahnya Ja'far ibn Muhammad dari ayahnya Muhammad ibn Ali dari ayahnya Ali ibn Husayn dari ayahnya Husayn ibn Ali dari ayahnya Saidina Ali bin Abu Thalib ra., berkata, "Suatu hari Rasulullah saw berkhutbah di hadapan kami.
 
Beliau bersabda:
 
"Wahai umat manusia!
 
Sesungguhnya telah datang kepada kalian bulan Allah dengan penuh berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang di sisi Allah merupakan bulan paling mulia. Hari-harinya, paling mulia, malam-malamnya paling mulia, dan saat-saatnya paling utama. 

Di bulan ini kalian diundang untuk menjadi tamu-tamu Allah, dan kalian diajak untuk menerima karunia Allah. Di bulan ini tarikan dan desahan nafas kalian adalah tasbih, tidur kalian ibadah, amal kalian diterima, dan doa kalian dikabulkan. 

Maka dari itu, mohonlah kepada Allah dengan niat yang jujur dan hati yang bersih, agar Allah memberikan taufik kepada kalian untuk dapat melakukan puasa dan membaca Kitab-Nya. Sesungguhnya celakalah orang yang tidak memperoleh ampunan Allah di bulan yang mulia ini.
 
Dengan lapar dan dahaga kalian di bulan ini, ingatlah lapar dan dahaga Hari Kiamat. Bersedekahlah untuk kaum miskin kalian, dan muliakanlah orang-orang tua kalian dan kasihilah anak-anak kecil kalian. Bersilaturahmilah kalian dan jagalah lidah kalian, dan pejamkanlah mata kalian dari hal-hal yang tidak halal kalian memandangnya, dan hindarilah mendengar hal-hal yang tidak halal kalian mendengarnya. Berikanlah kasih sayang kepada anak-anak yatim orang lain, maka Allah akan melimpahkan kasih sayang-Nya kepada anak-anak yatim kalian. 

Bertaubatlah kepada-Nya dari dosa-dosa kalian, dan angkatlah tangan-tangan kalian kepada-Nya dengan doa di waktu-waktu sholat kalian. Karena ia adalah sebaik-baik waktu, dimana Allah memandang kepada hamba-hamba-Nya di saat itu dengan pandangan rahmat. Allah akan menjawab permohonan mereka yang memohon, dan memenuhi panggilan mereka yang memanggil.
 

Wahai sekalian manusia!
 
Sesungguhnya diri kalian terikat oleh amal perbuatan kalian, maka bebaskan diri kalian dengan istighfar. Pundak-pundak kalian berat terbebani oleh dosa-dosa, maka ringankanlah ia dengan sujud yang lama. Ketahuilah bahwa Allah Swt telah bersumpah dengan kemuliaan-Nya untuk tidak mengazab orang yang sholat dan yang sujud, dan tidak pula akan menakut-nakuti mereka dengan api neraka pada hari ketika semua orang berdiri di hadapan Tuhan seru sekalian alam.
 
Wahai umat manusia!
 
Barangsiapa diantara kalian menolong seorang mukmin yang berpuasa untuk berbuka di bulan ini maka Allah akan membebaskannya dari api neraka dan mengampuninya dari dosa-dosa masa lalunya……"
 
Sampai di sini, seseorang bertanya kepada Rasul Allah, "Wahai Rasul Allah saw! Tidak semua kami mampu untuk bersedekah seperti itu."
 
Rasul Allah Saw menjawab, "Hindarilah api neraka, meskipun dengan separuh kurma. Hindarilah api neraka walau dengan seteguk air. Sesungguhnya Allah swt akan memberikan pahala tersebut kepada orang yang bersedekah sekecil itu, jika tidak mampu bersedekah dengan yang lebih besar.
 
Wahai manusia!
 
Barangsiapa di antara kalian yang baik akhlaknya di bulan ini maka ia akan mendapat kemudahan melewati shirat (jambatan di akhirat) ketika banyak kaki yang tergelincir.
 
Barangsiapa di bulan ini memberikan keringanan kepada budak atau pekerjanya, maka Allah akan meringankan perhitungan amalnya.
 
Barangsiapa menghentikan kejahatannya, maka Allah akan mencegah kemarahan-Nya terhadap orang itu di hari pertemuan.
 
Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, maka Allah akan memuliakannya di hari pertemuan.
 
Barangsiapa menjalin hubungan kekeluargaan di bulan ini, maka Allah akan menjalinnya dengan rahmat-Nya di hari pertemuan.
 
Barangsiapa memutus hubungan kekeluargaan di bulan ini, maka Allah akan memutusnya dari rahmat-Nya di hari pertemuan.
 
Barangsiapa melakukan sholat sunnah di bulan ini, maka Allah akan menetapkan baginya kebebasan dari api neraka.
 
Barangsiapa melaksanakan kewajiban di bulan ini, maka baginya pahala pelaksanaan 70 kewajiban di bulan-bulan selainnya.
 
Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, maka Allah akan memberatkan timbangan amal baiknya di hari ringannya timbangan amal baik.
 
Barangsiapa membaca satu ayat al-Quran di bulan ini, maka baginya pahala orang yang mengkhatamkan seluruh al-Quran di bulan lain.
 
Wahai manusia!
 
Sesungguhnya pintu-pintu surga di bulan ini terbuka lebar, maka mohonlah kepada Allah untuk tidak menutupnya bagi kalian. Sedangkan pintu-pintu neraka tertutup rapat, maka mohonlah kepada Allah untuk tidak membukanya bagi kalian. Setan-setan pun terbelenggu, maka mintalah kepada Allah untuk tidak membiarkannya berkuasa atas kalian."